REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Target produksi minyak diturunkan menjadi sebesar 840 ribu barel per hari mengingat produksi rata-rata minyak saat ini 832 ribu barel per hari.
"APBN menargetkan produksi minyak 900 ribu barel per hari. Tapi pada April, produksi rata-ratanya 832 ribu barel per hari, jadi kalau kami inginnya 840 ribu, itu realistis," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik dalam raker dengan Komisi VII di DPR, Jakarta, Selasa (28/5).
"Memang di atas rata-rata yang sekarang tapi masih bisa dikejar," imbuhnya.
Sementara untuk produksi gas, pemerintah menargetkan produksi sebesar 1,24 juta barel per hari dari rata-rata produksi saat ini yang mencapai sebesar 1,245 juta barel per hari.
Produksi minyak dan gas bumi ditargetkan lebih rendah yaitu sebesar 840 ribu barel per hari dan 1,24 juta barel per hari dari sebelumnya 900 dan 1,36 juta barel per hari.
Hal itu akan membuat lifting migas turun ke 2,08 juta barel per hari dari sebelumnya 2,26 juta barel per hari. "Lifting migas dari 2,26 juta barel diusulkan turun jadi 2,08 juta barel per hari," katanya.
Sementara pengajuan asumsi harga minyak mentah dunia sebesar 108 dolar per barel dalam RAPBN-Perubahan didasarkan pada rata-rata pergerakan harga dalam setahun terakhir