REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Seorang tokoh terkemuka kelompok oposisi Suriah telah mengecam prasyarat yang diajukan kelompok oposisi lainnya untuk berdialog dengan pemerintah Suriah.
Kelompok oposisi di pengasingan, Koalisi Nasional Suriah (SNC), telah terbiasa dengan manuver dan manipulasi politik, kata Maher Morhej, pemimpin kelompok oposisi di Suriah, Partai Pemuda, kepada Xinhua. Hal itu disampaikan di sela-sela pertemuan sejumlah partai oposisi yang berpusat di Suriah, Kamis (30/5).
Pertemuan tersebut bertujuan untuk menangani perincian seputar keikut-sertaan kelompok oposisi lokal dalam konferensi internasional mendatang mengenai Suriah. Konfereksi itu dijadwalkan pertengahan Juni di Jenewa, Swiss.
Pada Rabu (29/5), SNC menyatakan kelompok tersebut hanya akan ikut dalam pertemuan mengenai Suriah, kalau ada kerangka waktu bagi internasional untuk mengusir Presiden Suriah Bashar al-Assad. "Mereka (SNC) ingin mengangkat plafon untuk memberi kesan bahwa kelompok itu mewakili semua rakyat Suriah," kata Morhej. Ia menambahkan oposisi mungkin diwakili oleh beberapa delegasi.
Konferensi yang direncanakan di Jenewa tersebut akan menangani upaya AS-Rusia belum lama ini untuk menghidupkan kembali pilihan politik bagi penyelesaian konflik di Suriah. Konferensi tersebut bertujuan menghidupkan kembali pertemuan terdahulu, pada Juni 2012 di Jenewa dan juga dirancang oleh AS dan Rusia.