REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Menyusul pernyataan dari intelijen AS, Prancis, Selasa (4/5) juga memastikan bahwa agen syaraf sarin telah digunakan di Suriah dalam beberapa insiden. Pernyataan itu terkait pengetesan yang telah dilakukan terhadap sampel darah milik warga Suriah.
"Tes ini menunjukkan kehadiran sarin dalam berbagai sampel yang kami miliki," ujar Menteri Luar Negeri Laurent Fabius dalam pernyataannya.
Ia juga menyatakan hasil tes telah diserahkan ke PBB. "Prancis memastikan gas sarin telah digunakan beberapa kali di Suriah dalam area terbatas."
Tim investigasi PBB pada Selasa mengatakan mereka memiliki alasan mendasar untuk meyakini bahwa senjata kimia, meski dalam jumlah terbatas, telah digunakan di Suriah, dan menyebut aksi brutal tersebut kini menjadi bagian taktik dalam perang.
Prancis, bersama Inggris dan AS adalah negara yang melakukan pengujian terhadap sampel darah warga Suriah yang diduga telah terpapar senjata kimia selama beberapa pekan, di antara sampel tersebut diselundupkan oleh reporter dari harian Prancis, Le Monde.