REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uang kartal yang beredar di Indonesia pada April 2013 mencapai Rp 392,2 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 12,6 persen dibandingkan April 2012 yang sebesar Rp 348,2 triliun.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Lambok Antonius Siahaan, mengatakan inflow atau aliran uang yang masuk yakni Rp 29,7 triliun. Sedangkan, outflow April 2013 sebesar Rp 24,4 triliun.
"Ini jumlah yang sangat besar," ujar Lambok, Jumat (7/6).
BI memiliki tanggung jawab dalam tugas pengelolaan uang. Lambok mengatakan misi departemen pengelolaan uang adalah tersedianya uang kartal dalam nominasi yang cukup.
Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan transaksi uang kartal, BI melaksanakan Bye Laws, kesepakatan tertulis antarbank dalam pelaksanaan transaksi uang kartal.
Direktur Kepala Grup Kebijakan Pengedaran Uang Departemen Pengelolaan Uang, Eko Yulianto, mengatakan bank yang memiliki uang kartal berlebih dapat bertransaksi dengan bank yang kekurangan uang kartal.
"Perbankan bisa lebih efektif dan efisien. Perbankan tidak ada istilah idle money," ujar Eko.