Senin 10 Jun 2013 07:15 WIB

Netanyahu: Israel Tak Bisa Percayakan Keamanannya ke Pasukan Internasional

Red: Djibril Muhammad
Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the weekly cabinet meeting in Jerusalem January 13, 2013.
Foto: Reuters/Baz Ratner
Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the weekly cabinet meeting in Jerusalem January 13, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perpecahan di tubuh pasukan pemelihara perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan menggaris-bawahi fakta israel "tak bisa mengandalkan pasukan internasional untuk menjaga keamanannya", kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ahad (9/6).

Netanyahu merujuk kepada keputusan Austria, yang diumumkan Kamis lalu (6/6), untuk menarik 380 prajuritnya dari Pasukan Pengamat Pemisah PBB (UNDOF) --yang memantau kesepakatan gencatan senjata 1973 antara Suriah dan Israel.

"Meskipun (pasukan PBB) dapat menjadi bagian dari kesepakatan, mereka tak bisa menjadi landasan keamanan Israel," kata Netanyahu kepada kabinetnya pada awal pertemuan mingguannya, Ahad.

Netanyahu mengatakan ia akan mengangkat masalah itu dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada akhir pekan ini, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.