REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha asal Indonesia Erick Thohir memilih bungkam terkait rencananya membeli saham mayoritas Inter Milan. Meski enggan berkomentar, Erick meminta doa masyarakat Indonesia agar rencananya tersebut dapat terwujud.
"Proses negosiasi sedang berjalan. Doakan saja," kata Erick di Senayan, Jakarta, Senin (11/6).
Seperti gencar diberitakan media Italia, Erick dikabarkan membuat penawaran sebesar 260 miliar euro atau sekitar Rp 3,3 triliun untuk mengakuisisi 80 persen saham Inter Milan. Pengajuan akuisisi Erick kepada Presiden Inter Milan Massimo Moratti dilakukan pada Rabu (29/5).
Ketika ditanya mengapa berniat memilih Inter, Erick pun tetap enggan berkomentar. Sepertinya ada perjanjian khusus dengan Moratti untuk tidak berbicara kepada media sebelum ada keputusan final.
"Ini hal yang sangat confidential. Takutnya batal apabila pemberitaan ini terlalu bombastis," ujarnya.
Tak puas dengan jawaban Erick, sejumlah wartawan pun terus mencecarnya dengan pertanyaan. Walau pun didesak, Erick tetap tak menjawab seputar keinginannya membeli klub yang bermarkas di Stadion Giuseppe Meazza tersebut.
Erick justru membalikkan pernyataan wartawan dengan perumpamaan. "Sekarang gini deh, kalau misalnya Anda ingin menjual rumah dan ada yang ingin membelinya, masa anda mau hal itu diumbar kemana-mana. Gengsi, dong," jawab dia.
Erick dikenal sebagai pemilik saham terbesar klub sepak bola kompetisi AS (MLS) DC United, klub basket Philadelphia 76ers, klub basket lokal Satria Muda dan Indonesia Warriors. Selain itu, ia juga pemegang saham klub ISL Persib dan Mahaka Group.