REPUBLIKA.CO.ID, RECIFE -- Jepang berada pada posisi sulit saat melakoni laga lanjutan grup A Piala Konfederasi 2013 melawan Italia, Kamis (20/7) dini hari WIB. Dibekuk Brasil 0-3 di laga perdana, Keisuke Honda dan kawan-kawan harus bisa memetik angka atas Gli Azzurri jika tidak mau pulang lebih awal.
Selain itu, penghuni peringkat ke-32 FIFA itu juga berniat memperbaiki rekor buruknya jika berhadapan dengan Gli Azzurri. Dari dua kali pertemuan, Italia mampu menang dan sekali imbang. Pertemuan pertama di Olimpiade 1936, Italia menang 8-0. Kemudian pada 2001, kedua tim bermain imbang 1-1 di laga uji coba.
''Kami akan menggangap laga ini sebagai partai final buat kami. Untuk itu, kami akan memberikan segalanya, karena kekalahan akan mengakhiri perjalanan kami di sini,'' kata pelatih Jepang Alberto Zaccheroni.
Andrea Pirlo, nama itulah yang paling diwaspadai oleh para punggawa Jepang. Karena itu, salah satu cara untuk bisa menang, Jepang akan langsung mematikan pergerakan Pirlo begitu peluit tanda laga dimulai berbunyi.
''Italia selalu bermain dengan tim yang bagus. Mereka sangat terorganisir dan memiliki pertahanan yang solid. Pirlo. Dia adalah otak dari permainan Italia. Kami harus bisa mematikan pergerakan dia dan mencegah dia mengembangkan permainan,'' tutur kapten Jepang, Makoto Hasebe, kepada situs resmi FIFA.