REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelandang Cagliari keturunan Indonesia, Radja Nainggolan mengakui skuat Timnas U-23 memiliki talenta dan kualitas yang bagus. Namun, ia menyayangkan Andik Vermansah dkk kurang percaya diri dan tak tenang dalam menjalani pertandingan ataupun memaksimalkan peluang.
"Kualitas dan bakat saja tidak cukup. Mereka juga harus lebih percaya diri ketika akan melakukan sesuatu di lapangan," kata Nainggolan yang bergabung dengan tim Jakarta All-Star usai melakoni laga eksibisi melawan Garuda Muda di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (19/6).
Dikatakan Radja, bila itu bisa dipegang teguh para pemain Timnas U-23, bukan tidak mungkin mereka bisa meraih hasil maksimal. "Tentunya juga harus bekerja lebih keras untuk mematangkan taktik dan strategi bermain," ujar Radja yang menekankan betapa pentingnya sebuah kolektivitas tim, meskipun tidak menampik permainan individu juga dibutuhkan.
Timnas U-23 menelan kekalahan 0-1 lewat gol tunggal Nainggolang pada menit akhir babak pertama melalui sepakan keras mendatar dari luar kotak penalti. Skuat Garuda Muda bukannya tanpa ancaman dan peluang emas pada babak pertama. Setidaknya ada tiga peluang yang sebetulnya bisa dikonversikan menjadi gol.
Pada laga itu, Radja mencetak gol tunggal. Dia mengaku tidak bangga bisa mencetak gol tunggal tersebut. "Tidak peduli siapa yang mencetak gol, hal terpenting yang harus dipegang adalah kemenangan tim," ujarnya.
Pada menit ke-sembilan misalnya, timnas U-23 berhasil menciptakan peluang melalui Andik. Sayangnya, bintang Persebaya 1927 itu terlalu lama menggiring bola sehingga akhirnya peluang itu pun kandas. Lima menit berselang, kemelut pun kembali tercipta di barisan pertahanan Jakarta All Star. Berawal dari serangan satu-dua Andik dengan Engelberd di sisi kanan, bola kemudian berpindah ke sisi kiri. Rasyid yang terakhir kali menerima bola memiliki ruang cukup luas melesatkan tendangan. Namun peluang itu gagal berbuah gol lantaran tendangan Rasyid masih melenceng.
Usai turun minum, skema permainan kedua tim tidak jauh berubah. Timnas U-23 masih mengandalkan kecepatan dan serangan dari sisi sayap untuk menggedor barisan pertahanan lawan. Sementara Jakarta All Star bermain tenang dengan mengedepankan strategi. Peluang pun kembali didapat timnas U-23 pada menit ke-72. Joko Sasongko yang sukses mencuri bola dari kaki Radja, langsung menyodorkan ke Andik. Sayangnya, Andik lagi-lagi kurang sigap, sehingga tendangannya masih berhasil dimentahkan Nuralim.
Menjelang akhir pertandingan, sebuah peluang emas lagi-lagi diciptakan timnas U-23. Agung Supriyanto berhasil merebut bola dari barisan pertahanan Jakarta All Star. Sayangnya, Agung yang berdiri cukup bebas di kotak penalti kurang tenang dalam melepaskan tendangan. Sepakannya masih lemah sehingga dengan mudah digagalkan.