Ahad 30 Jun 2013 16:32 WIB

Lima Bulan Pertama, Penjualan MPM Grup Capai 366 Ribu Unit

Rep: Friska Yolandha/ Red: Djibril Muhammad
Jajaran Manajemen PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM).
Foto: Antara
Jajaran Manajemen PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama lima bulan pertama tahun buku 2013 PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM) membukukan penjualan sepeda motor sebanyak 366.143 unit atau tumbuh 24 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama MPM Tossin Himawan mengungkapkan penjualan ini hanya berasal dari Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur saja. "Momen ini belum termasuk penjualan selama Ramadhan dan Idul Fitri," kata Tossin dalam siaran persnya kepada Republika, Ahad (30/6).

Penjualan ini berhasil diperoleh perseroan melalui anak usahanya PT MPM Mulia. Kinerja anak usaha perseroan cukup menggembirakan mengingat penurunan tren penjualan sepeda motor secara nasional.

Selama Mei 2013 perseroan telah menjual sebanyak 73.699 unit sepeda motor atau naik 3,56 persen bila dibandingkan penjualan April. Pada saat yang sama, penjualan motor nasional turun 2,21 persen menjadi 645.908 unit.

Tossin mengungkapkan Jatim dan NTT memiliki struktur ekonomi yang kuat. Oleh karena itulah daya beli kedua provinsi tersebut cukup tinggi. "Penjualan sepeda motor MPM di wilayah ini selalu tinggi," ujar Tossin.

Pada saat yang sama MPM juga berhasil membukukan kenaikan yang baik dari sisi bisnis rental. Tossin mengungkapkan hal ini didorong akuisisi perusahaan rental kendaraan oleh anak usahanya MPM Rent.

Sampai Mei MPM Rent telah mengoperasikan lebih dari 12 ribu unit kendaraan. Nilai ini masih akan bertambah mengingat perseroan akan menambah tiga ribu unit baru untuk ekspansi bisnis rental mobil.

Direktur Keuangan MPM Troy Parwata mengatakan hingga akhir 2013 perseroan akan memiliki 14-15 ribu unit kendaraan rental. Banyaknya investasi baru, baik oleh investor asing maupun lokal menjadi peluang bagi bisnis rental kendaraan MPM.

"Tingkat utilisasi armada kami lebih dari 90% dengan masa kontrak 2-3 tahun," kata Troy menjelaskan.

Selain melanjutkan proses transformasi, MPM Group juga akan terus melakukan value creation memaksimalkan potensi aset perseroan. Misalnya MPM melakukan integrasi bisnis di antara anak perusahaan seperti cross selling antara bisnis penjualan motor dengan perusahaan pembiayaan dan asuransi. 

Dua lini bisnis utama MPM Group adalah bisnis rental kendaraan dan jasa keuangan. Melalui MPM Rent, MPM Group kini menjadi salah satu perusahaan rental kendaraan  terbesar di Indonesia.

Di sektor keuangan MPM Group mengendalikan perusahaan asuransi umum dan dua perusahaan multifinance yaitu MPM Finance dan PT Sasana Artha Finance (SAF).

Untuk memperkuat  SAF, MPM Group telah menggandeng partner strategis yaitu JACCS, salah satu lembaga pembiayaan konsumer terbesar di Jepang.

Sinergi diantara unit-unit usaha di bawah MPM Group merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan nilai perusahaan. "Strategi ini juga akan mampu memaksimalkan setiap potensi pasar dan di saat yang sama terus memberikan layanan yang sesuai kebutuhan konsumen," kata Troy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement