Senin 01 Jul 2013 22:16 WIB

Harga Kantong Plastik Pun Ikut Naik

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
Harga kantong plastik pun ikut naik seiring kenaikan harga BBM
Foto: blogspot
Harga kantong plastik pun ikut naik seiring kenaikan harga BBM

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Harga ayam naik drastis dari Rp 28 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu perkilogram selama sepekan ini. "Pembeli kadang menawar harga sampai Rp 38 ribu per kilogram," kata Omen, seorang pedagang ayam potong di Pasar Bogor, Senin (1/7).

Omen menuturkan banyak yang batal membeli ayam setelah tahu harganya naik tinggi. Diakui Omen omsetnya berkurang setelah kenaikan harga.

Ia harus benar-benar menghitung setiap biaya yang dibutuhkan untuk menggelar dagangannya di pasar. "Saya tidak tahu mengapa harga ayam bisa setinggi itu," kata Omen.

Harga bawang merah juga melonjak dari Rp 26 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu per kilogram dalam dua hari ini. "Menjelang Ramadhan harga bahan makanan memag biasa naik. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memperparah ini semua," kata Luqmanul Hakim, pedagang cabai dan bawang.

Harga beras juga relatif naik. "Beruntung pembeli juga mengerti," kata Erwin, pedagang beras di salah satu kios.

Erwin juga mengeluhkan mahalnya kantong plastik dan kantong kertas untuk membungkus dagangannya. Biasanya ia hanya membayar Rp 20 ribu untuk sebungkus kantong plastik. Sekarang ia harus membayar Rp 22 ribu.

Harga daging sapi naik dari Rp 90 ribu per kilogram menjadi Rp 93 ribu per kilogram. "Pembeli tetap ada dan dagangan lancar," kata Udas yang membuka lapak daging di bagian tengah pasar.

Beruntung, harga cabai merah besar dan sayuran relatif normal. Hanya harga wortel yang naik cukup tinggi. Norma, pedagang sayuran di luar komplek pasar Bogor mengatakan sebelumnya wortel seharga Rp 6 ribuperkilogram. Kini harganya naik menjadi Rp 10 ribu per kilogram.

Bebepa komoditas masih berada di kisaran harga normal. Harga cabai merah besar masih Rp 25 ribu per kilogram. Begitupun cabai rawit dan cabai merah keriting Rp 30 ribu per kilogramnya.

"Minyak goreng curah turun dari Rp 9.700 per kilogram menjadi Rp 9.500 per kilogram," kata Doni, penjual minyak dan bawang.

Doni mengatakan harga minyak fluktuatif, bisa naik dan turun dengan cepat. Kebanyakan pedagang tidak mengetahui dengan pasti penyebab meroketnya harga beberapa kebutuhan pokok.

Mereka nampaknya cukup terbiasa dengan harga yang naik menjelang Ramadhan. Hanya saja, kenaikan harga BBM menjelang Ramadhan dinilai kurang tepat oleh para pedagang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement