REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat berpuasa, organ pencernaan manusia beristirahat dari aktivitas rutinnya. Hal ini akan membawa dampak positif terhadap kesehatan. Berpuasa didefinisikan sebagai periode tubuh yang tidak mengasup semua jenis makanan atau makanan tertentu.
Manfaat puasa bagi kesehatan berarti mengistirahatkan saluran pencernaan (usus) beserta enzim dan hormon yang biasanya bekerja untuk mencerna makanan terus menerus selama kurang lebih 18 jam.
Dengan berpuasa, organ vital ini dapat istirahat selama 14 jam. Jika berpuasa dilakukan secara benar, ternyata berbagai jenis penyakit dapat dikendalikan. Tidak ada seorang pun ahli medis, baik Muslim maupun non-Muslim yang meragukan manfaat puasa bagi ke sehatan manusia.
Pakar gizi dari Persatuan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Fiastuti Witjaksono mengatakan, menjalani puasa Ramadhan sangat bermanfaat bagi saluran pencernaan.
Pada saat puasa, organ pencernaan dapat beristirahat untuk sementara waktu. Lambung yang tidak pernah beristirahat akibat makan tiga kali sehari, akhirnya bisa beristirahat selama puasa. “Hal ini agar organ tersebut bisa bekerja lebih baik lagi setelah puasa,’’ katanya.
Saat sistem pencernaan beristirahat itulah, ujar Fiastuti, energi tubuh menjadi lebih terarah untuk proses perbaikan sel-sel dan sistem tubuh yang rusak.
Beberapa penelitian seperti dikutip dari weeklytrust.com menyebutkan, puasa juga dapat berfungsi sebagai detoksi- fikasi. Detoksifikasi adalah kemampuan tubuh menetralisir atau mengeliminir zat-zat racun dari tubuh. Proses detoksifikasi tersebut terjadi pada usus besar, hati, ginjal, paru, kelenjar getah bening, serta kulit.