REPUBLIKA.CO.ID, GUANTANAMO -- Pemimpin komunitas Muslim AS menyerukan pemerintahan Obama menghentikan kebijakan yang memaksa tahanan Guantanamo untuk makan selama bulan Ramadhan yang dimulai Senin (8/7) waktu setempat.
Pemerintah AS mengatakan pemaksaan makan pada 45 tahanan hanya akan dilakukan pada malam hari. Kelompok muslim mengatakan mereka menolak percobaan pemaksaan makan selama Ramadhan.
"Kami percaya itu salah untuk memaksa makan setiap saat terutama melakukannya selama Ramadhan," ujar juru bicara kelompok advokasi muslim CAIR, Ibrahim Hooper dikutip The Guardian.
Seorang pemimpin komunitas Islam di Inggris, Azzam Tamimi mengatakan dia berharap pemerintah Obama mempertimbangkan kembali kebijakannya. "Karena Ramadhan dimulai, masalah ini semakin memalukan bagi pemerintah AS, sudah saatnya presiden Obama mengambil keputusan yang berani untuk mengakhiri ini dengan cara yang akan dihargai seluruh dunia Islam," ungkapnya.
Kelanjutan pemaksaan makan saat ramadhan ditentang empat dari 106 tahanan yang melakukan aksi mogok makan. Mereka mogok makan untuk memprotes penahanan tanpa batas waktu dan pengadilan.