Monday, 23 Jumadil Awwal 1446 / 25 November 2024

Monday, 23 Jumadil Awwal 1446 / 25 November 2024

'Filosofi Kebangsaan Bisa Tangkal Terorisme dan Organisasi Radikal'

Rabu 25 Mar 2015 16:00 WIB

Rep: Yulianingsih / Red: Dwi Murdaningsih

Ratusan siswa SD terlibat dalam pencucian bendera secara massal di Solo, Jateng, Sabtu (13/8). Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan nilai nasionalisme siswa sekaligus menyambut datangnya HUT RI ke-66 pada 17 Agustus mendatang.

Ratusan siswa SD terlibat dalam pencucian bendera secara massal di Solo, Jateng, Sabtu (13/8). Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan nilai nasionalisme siswa sekaligus menyambut datangnya HUT RI ke-66 pada 17 Agustus mendatang.

Foto: Antara

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -  Lemahnya karakter kebangsaan dan rasa persatuan dan kesatuan membuat usaha terorisme dan organisasi radikal masuk ke Indonesia . Padahal yang mereka lakukan  hanya untuk kepentingan golongan tertentu. 

 

Hal itu dikemukakan Mantan Kepala Bais dan Mantan Kepala Staf TNI  Angkatan Darat Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto pada wartawan usai beraudiensi dengan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan Yogyakarta, Rabu (25/3).  

 

Untuk melawan dan menangkal terorisme, organisasi radikal, sparatis dan semacamnya, saran Tyasno, masyarakat perlu makin meneguhkan karakter kebangsaan. Secara filosifi nasional, Pancasila menjadi dasar dan tameng. 

 

"Sehingga  kalau ada usaha mengajak organisasi yang radikal, seperti ISIS,yang sparatis, ekstrimis, kita sudah terjaga, karena hal itu tidak sesuai dengan agama, filosifi dan kepribadian bangsa yang adiluhung," kata tokoh Tamansiswa ini. 

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler