Saturday, 5 Zulqaidah 1446 / 03 May 2025

Saturday, 5 Zulqaidah 1446 / 03 May 2025

Pelemahan Rupiah, Pemerintah Harus Fokus Swasembada Pangan

Senin 06 Apr 2015 16:42 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Swasembada gula nasional ditarget 2014

Swasembada gula nasional ditarget 2014

Foto: Antara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nilai tukar mata uang rupiah terus berfluktuasi. Pada Senin (6/4) kurs tengah di Bank Indonesia tercatat Rp 12.942 per dolar AS. Nilai tukar ini menguat dibandingkan akhir pekan lalu, Jumat (2/4) yang berada di level Rp 13.000 per dolar AS. Bahkan, di hari sebelumnya, Kamis (1/4) kurs tengah mencapai Rp 13.043 per dolar AS.

 

Menurut Ketua Fraksi Gerindra MPR RI Edi Prabowo, jika pemerintah  fokus dalam mengurus  pangan untuk kebutuhan dalam negeri, Indonesia tidak akan terlalu serius memikirkan kenaikan dollar.  “Sebenarnya kalau kita fokus ke kebutuhan pangan saja hanya untuk dalam negeri kita saja, kita tidak akan terlalu memikirkan Dollar kok.  Kita tidak usah terlalu takut kalau Dollar naik seberapapun juga,” ujarnya, dalam acara diskusi interaktif ‘Dialog Empat Pilar MPR RI’, dengan tema sentral ‘Pelemahan Rupiah dan Implikasinya Pada Ketahanan Pangan’.

 

Edi mengatakan, asal Indonesia tidak tergantung kepada negara lain dengan mekanisme impor, berapapun nilai tukar tidak akan menjadi masalah. Swasembada pangan, kata dia menjadi kuncinya. Menurut dia, swasembada pangan juga tidak hanya beras saja. Namun, harus fokus kepada sumber pangan lainnya. Selain itu Edi menekankan, banyak permasalahan  diseputar pangan seperti masalah lahan, bibit, pupuk dan penyuluh pertanian harus diperhatikan dan dicari solusinya yang baik.

 

“Pemerintah harus memetakan masalah, dan cari solusinya.  Dari data yang diterima wakil rakyat, Indonesia masih sangat kekurangan penyuluh pertanian.  Indonesia saat ini menurut data kekurangan sekitar 75 juta penyuluh pertanian.  Penyuluh yang adapun tidak diperhatikan dan tidak dilantik-lantik apalagi ditambah lagi dengan adanya moratorium PNS.  Padahal penyuluh pertanian adalah satu elemen penting dalam ketahanan pangan Indoensia,” ungkapnya.

 

Dalam jangka panjang soal lahan, lahan pertanian di Indonesia sangat kekurangan. Saat ini, lahan pertanian di Indonesia saat ini jauh berkurang.  Lahan kebanyakan beralih fungsi menjadi mall,  perumahan, pabrik dan sebagainya.  Dan sekarang untuk menciptakan areal sawah lagi itu butuh waktu dan biaya sangat besar.  

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler