REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka hari Kartini, puluhan perempuan yang terhimpun dalam Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) berkunjung ke MPR, Selasa (21/4). Kedatangan organisasi yang dipimpin oleh Ratu Dian Hatifah itu mempunyai visi mewujudkan masyarakat madani yang demokratis, terbuka, makmur, aman, dan sejahtera, menjunjung tinggi supremasi hukum, sehat jasmani rohani dengan tetap mempertahankan NKRI.
Organisasi yang didirikan pada tahun 2000 ini beranggotakan aktivis dari partai politik yang tidak duduk di parlemen. Ratu mengatakan, peran perempuan sangat penting dalam kehidupan bernegara. Perempuan yang terhimpun dalam KPPI berharap diberi kesempatan dan ruang untuk bisa berkontribusi sesuai kapasitasnya.
Bagi Ratu, memberi kesempatan pada perempuan sangat penting sebab akan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara. Dia mengatakan sudah ada beberapa partai yang menyusun kepengurusan dengan menempatkan 30 persen untuk perempuan. “Contohnya PPP, PKB, dan Hanura,” ujarnya.
Dia juga berharap RUU Tentang Kesetaraan Gender yang mandeg dalam pembahasan di DPR periode 2009-2014 bisa dilanjutkan pada periode 2014-2019, dan bisa menjadi undang-undang. “Kami sudah melakukan road show pada semua ketua partai,” ujarnya.
KPPI sudah berdiri di 30 provinsi dan di 133 kabupaten/kota.KPPI, kata dia, juga ikut menyosialisasikan empat pilar. KPPI pernah melakukan pemasyarakatan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Untuk lebih menggalakkan sosialisasi, KPPI ingin melakukan kerja sama dengan MPR. “Kami siap melakukan sosialisasi di daerah sebab kami mempunyai massa yang konkret,” ujarnya.
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyambut baik kiprah KPPI. Dia mendorong agar perempuan lebih aktif dalam berkiprah dalam partai politik. Perempuan berkiprah dalam partai politik sebuah aktivitas yang baik. Menurut Zulkifli perempuan adalah sosok yang mulia.
“Nabi saja memuliakan perempuan,” ujarnya.