REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum mengakhiri kunjungannya di Indonesia, Ketua Majelis Permusyawaratan Politik Cina atau Chairman of the National Comitte of the Chinese People's Political Consultative Conference (CPPCC), Yu Zhengseng mengunjungi perusahaan Huawei dan Museum Nasional, Selasa, (28/7).
Di Museum Nasional, Yu Zhengseng dan delegasi melihat koleksi arca, keramik, replika, sejak zaman pra sejarah. Delegasi MPR Tiongkok mendapat penjelasan dari Dedah R. Sri Handari, Kabid Kemitraan dan Promosi, serta didampingi oleh Kepala Museum Nasional Intan Mardiana.
Menuju ke dalam museum, kepada delegasi MPR Tiongkok Dedah menjelaskan sebuah arca Ganesha dan sebuah arca terbesar Museum Nasional. "Di sini tersimpan benda-benda arkeologis yang dihimpun dari Jawa dan luar Jawa," kata Dedah sambil menunjuk arca Ganesha dari Jawa dan sebuah arca besar dari Sumatera Barat.
Dedah dan Kepala Museum Nasional kemudian mengajak delegasi MPR Cina untuk melihat koleksi museum mulai dari arca, keramik, berbagai replika, peninggalan masa pra sejarah, hingga koleksi musik dan benda lainnya.
Dalam kesempatan itu, Yu Zhengseng sempat bertanya tentang koleksi perunggu yang dimiliki museum ini. "Kami punya beberapa koleksi perunggu yang terletak di bagian atas," kata Dedah mengajak Zhengseng naik ke lantai empat museum.