REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Wakil ketua MPR Mahyudin menilai wibawa anggota parlemen telah jatuh dimata rakyat. Hal itu dilihatnya saat memberikan sambutan dalam acara dialog dan Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan tema "Menjawab tantangan di era masyarakat Asean di pondok pesantren Darul 'Ulum Peterongan, Jombang Jatim, Kamis (20/8), yang diikuti sekitar 200 peserta santri dan pelajar Darul 'Ulum.
Mahyudin sempat kaget, ketika ia bertanya apakah ada yang bercita-cita menjadi politikus lalu menjadi anggota parlemen atau tidak. Ternyata Jawaban yang ia terima sempat membuat dirinya terdiam sesaat. Sebab, hampir seluruh peserta tidak ada yang menjawab bahkan tidak ada yang mengacungkan jarinya. Menurut Mahyudin, tidak tertariknya santri ke dunia politik sangat bisa dimaklumi. Mengingat dunia politik dan wakil rakyat, saat ini jatuh wibawanya di mata rakyat Indonesia.
Sudah sangat sering sekali rakyat disuguhkan informasi-informasi yang membongkar sisi buruk oknum-oknum para politikus yang mencederai hati rakyat.
Namun, Mahyudin tegas menekankan bahwa dunia politik itu tidak sepenuhnya hitam, karena banyak orang baik di dalamnya. "Politik itu baik, semua bergantung kepada niat dan karakter untuk masuk ke dunia politik,'' kata Mahyudin, Jombang, Kamis (20/8).
Oleh karena itu, Mahyudin meminta masyarakat juga harus menjadi baik. Jika rakyat mampu menampilkan kebaikan hati dan perbuatannya, maka ketika terjun ke dunia politik, mereka tidak akan melakukan hal-hal yang mencederai hati rakyat.
Ketika dunia politik dirasakan tidak baik, kata dia, jangan malah dijauhi. Politik butuh orang -orang baik yang mampu membawa bangsa ini menggapai cita-cita dan kesejahteraan bersama.
Pesantren, menurut Mahyudin, adalah salah satu elemen pendidikan yang mampu mencetak calon-calon pemimpin bangsa yang kuat secara agama, intelektual dan mencintai negaranya. Hal tersebut terbukti dari kiprah pesantren yang memang sudah menjadi karakter, mengamalkan dan mengimpelentasikan nilai-nilai luhur bangsa dan Pancasila.
"Saya sangat menaruh harapan untuk itu. Pesantren adalah pabriknya toleransi dan pabriknya pengembangan moral dan karakter bangsa melalui didikan kepada santri-santrinya," ujarnya.
Kunjungan Wakil Ketua MPR RI Mahyudin sendiri adalah rangkaian kegiatan Kunjungan Kerja Wakil Ketua MPR RI di Jombang, Jawa Timur. Dan diselenggarakan pada tanggal 19 -20 Agustus 2015. Salah satu agenda utamanya adalah melakukan silaturahmi ke pesantren Darul 'Ulum dan silaturahmi ke pesantren Tebu Ireng Jombang.