Friday, 1 Sya'ban 1446 / 31 January 2025

Friday, 1 Sya'ban 1446 / 31 January 2025

MPR Minta Pemerintah tak Anggap Enteng Memburuknya Perekonomian

Selasa 25 Aug 2015 16:54 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bayu Hermawan

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Wakil ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid meminta, pemerintah jangan tutup mata dengan kondisi melemahnya rupiah serta melambatnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Ia melihat pada realita yang dikeluhkan oleh masyarakat, kehidupan yang kondisi masyarakat yang semakin sulit, dengan harga-harga yang semakin mahal, serta barang yang langka.

Belum lagi daya beli pun menjadi rendah, ditambah kondisi alam yang sedang tidak menentu seperti kemarau dan kebakaran.

''Ini tidak boleh disikapi dengan cara yang biasa, seolah-olah tidak ada masalah dan baik -baik saja,'' kata Hidayat kepada wartawan, di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (25/8).

Politikus PKS itu menilai pemerintah belum menunjukan bahasa tubuh, untuk menjawab permasalahan yang sedang dirasakan rakyat. Karena itu, lanjut dia, usulan Aburizal Bakrie untuk membentuk pusat krisis, serta usulan Amien Rais untuk menggelar musyawarah nasional perlu dipertimbangkan.

''Rapat paripurna juga mengusulkan hal sejenis untuk berembuk,'' ujar dia.

Menurutnya, pemerintah perlu hadirkan perilaku politik bahwa masalah ini benar -benar sedang diawasi. Namun ia menegaskan, agar semua pihak jangan terlalu panik, tapi juga jangan seolah -olah kita tidak ada masalah.

''Seolah-olah masih aman dan damai, basis ekonomi masih kuat. Padahal, rakyat susah, daya beli rendah, barang langka. Jadi (pemerintah) segera serius menangani masalah yang ada,'' tegasnya.

Sikap pemerintah itu penting, agar rakyat percaya demokrasi yang dijalankan adalah satu pilihan yang baik dan membawa solusi, sehingga rakyat tidak kapok berdemokrasi.

Sebab, jika rakyat melihat demokrasi tidak menghadirkan solusi, kata Hidayat, akan sangat berbahaya, karena akan membuat rakyat apatis, atau bahkan radikalisme, yang melahirkan komunisme.

''Jadi segeralah lakukan solusi yang terbaik,'' ucapnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler