REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sekitar 50 ribu buruh berencana melakukan aksi ke Istana Negara, Selasa (31/8). Oleh karena itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta para buruh agar tertib dalam melakukan aksinya.
''Demo buruh dalam negara demokrasi boleh dan halal. Tapi saya himbau yang tertib, jangan merusak fasilitas umum,'' kata Zulkifli kepada wartawan, di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/8).
Menurut Zulkifli, Indonesia sedang dalam kondisi ekonomi yang melambat dan tidak menggembirakan. Sehingga, aksi -aksi yang dilakukan jangan sampai menambah beban yang lebih parah.
Ia menambahkan, jangan sampai situasi seperti ini rakyat tidak solid, tidak kompak, dan tidak bersatu, yang akan menambah beban semua rakyat termasuk pemerintah. ''Kalau ekonomi tambah berat nanti kita semua yang kena, tidak hanya buruh,'' ujarnya.
Oleh karena itu, Zulkifli meminta pendemo untuk menghindari kegaduhan. Sekarang saatnya rakyat bersama -sama menghadapi situasi yang tidak ringan, dimana sudah banyak yang buruh yang PHK, ibu -ibu sudah mulai teriak harga -harga melambung.
''Saya empatik dengan keadaan seperti. Tapi semua juga harus tertib agar tetap aman,'' ujarnya.
Buruh rencananya akan menuntut sikap yang layak dan adil bagi buruh yang menjadi korban PHK akibat melemahnya rupiah. Lalu pemerintah juga harus mengambil sikap agar PHK tidak terus terjadi, karena akan mengahasilkan dampak yang berkelanjutan.
Pemerintah juga harus menghentikan kemudahan kepada para pekerja asing. Adanya kenaikan upah minimum untuk menaikan daya beli, serta perbaikan sistem BPJS.