REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengajak semua pihak agar tak memperdebatkan isu Impor beras. Baginya substansi permasalahan bukan terletak di impor atau tidak impor.
"Jadi pangan itu sifatnya fundamental bagi suatu bangsa. Jangan diarahkan isunya ke sisi politik," ujarnya di Gedung DPR, Senin (28/9).
Ia menyarankan sekarang lebih baik pemerintah mencek terlebih dahulu terkait stok beras. Yakni masih mencukupi ataukah tidak. Semisal masih cukup berarti tidak perlu impor. Namun kalau sebaliknya berarti impor perlu dilakukan.
"Intinya stok beras mesti aman. Ini agar rakyat tidak terkenan kekurangan beras," jelasnya.
Pemerintah hingga saat ini belum memutuskan untuk impor beras. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan impor beras belum diperlukan.
Mentan mengklaim di atas kertas, produksi beras masih akan bertambah dengan panen sebanyak 15 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 9 juta ton beras di 6 provinsi penghasil utama beras.
Keenam daerah tersebut yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Medan (Sumatera Utara), Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan masih ada panen.