Thursday, 2 Rajab 1446 / 02 January 2025

Thursday, 2 Rajab 1446 / 02 January 2025

Jelang Sidang Tanwir, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Temui HNW

Rabu 07 Oct 2015 17:16 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih

delegasi IMM yang dipimpin oleh Abdul Rahman diterima oleh Hidayat Nur Wahid di ruang kerjanya, Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, (7/10).

delegasi IMM yang dipimpin oleh Abdul Rahman diterima oleh Hidayat Nur Wahid di ruang kerjanya, Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, (7/10).

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Sidang Tanwir di Manado, Sulawesi Utara, 28 hingga 31 Oktober 2015, Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) melakukan audensi dengan Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid.

Kedatangan delegasi IMM yang dipimpin oleh Abdul Rahman itu diterima oleh Hidayat Nur Wahid di ruang kerjanya, Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, (7/10).

Abdul Rahman mengatakan, dalam Sidang Tanwir nanti, mereka akan mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan oleh pengurus. Dalam kesempatan itu juga, ia mengundang Hidayat Nur Wahid untuk hadir dalam Sidang Tanwir.

"Kami mengundang bapak hadir dalam Sidang Tanwir selain untuk menutup acara sekaligus memberi pembekalan," kata Abdul Rahman, dalam audiensinya.

Dalam kesempatan itu, Abdul Rahman mengungkapkan, pengurusnya baru saja mengikuti Training of Trainers 4 Pilar MPR, yang menjadi bukti mereka juga ikut mensosialisasikan 4 Pilar. Dalam acara ToT itu, pelajaran yang bisa diambil yakni kebersamaan.

Hidayat Nur Wahid sendiri merasa senang didatangi oleh pengurus IMM. Ia mengatakan, dalam isu politik yang sedang hangat, diharapkan aktivis IMM perlu responsif dalam masalah kebangsaan dan keumatan.

Isu yang baru saat ini diungkapkan oleh Hidayat Nur Wahid soal adanya keinginan revisi undang-undang KPK oleh DPR. Menanggapi hal demikian, Hidayat Nur Wahid mengajak IMM untuk mengkritisi. Dirinya dengan tegas menolak upaya revisi itu. "Kalian juga harus berjamaah menolak revisi itu," ujarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler