REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, di era reformasi menimbulkan banyak perubahan. Mulai dari kebebasan berekpresi hingga perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sayangnya perubahan itu tidak seluruhnya bernilai positif. Ada juga sebagian pengaruh reformasi itu yang bernilai negatif. Antara lain, hilangnya ruh kebangsaan, lunturnya rasa nasionalisme juga rusaknya lingkungan, termasuk kawasan hutan
Zulkifli, dihadapan rombongan Yayasan Garuda Nusantara, saat mereka melakukan audiensi. Pertemuan itu berlangsung di Ruang Ketua MPR, pada Kamis (21/1). Pada kesempatan tersebut rombongan Yayasan Garuda Nusantara dipimpin ketua Ully Hary Rusady, ikut serta dalam pertemuan tersebut adik Ully, Paramitha Rusady.
Kerusakan lingkungan pasca Reformasi menurut Zulkifli terjadi dengan sangat masif. Karena itu Indonesia membutuhkan banyak relawan dan pecinta alam, seperti yang selama ini sudah dilakukan Ully Sigar Rusady. Selain itu, para pecinta alam serta relawan lingkungan kata Zulkifli tidak boleh menyerah.
''Teruslah bekerja keras menyelamatkan bumi,'' kata Zulkifli, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Pada kesempatan tersebut Ully Rusady memperlihatkan sebuah film layar lebar berjudul My Journey Mencari Mata Air yang diproduksi Yayasan Garuda Nusantara. Film itu berkisah tentang perjalanan anak kecil yang ingin tahu mata air, lalu si anak pun mencari mata air.
Setelah 38 tahun berkiprah dalam menjaga lingkungan, menurut Ully, baru kali ini pihaknya bisa membuat flm tentang lingkungan. Ini dilakukan karena Yayasan Garuda Nusantara merasa perlu melakukan komunikasi melalui media film layar lebar. Rencananya mulai Maret nanti, film My Journey Mencari Mata Air akan diputar di 4.000 desa.