REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, meminta anak muda menjaga budaya musik keroncong demi menjaga identitas Indonesia. Sebab, anak-anak muda dinilai mulai lupa dengan budaya sendiri dan bangga akan budaya asing.
Hal tersebut dikatakan Zulkifli, saat menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia atau MURI, atas Rekor Dunia Sosialisasi Empat Pilar Kepada Seniman Musik Keroncong Terbanyak. "Ini penting memasyarakatkan wawasan kebangsaan, persaudaraan dan cinta Tanah Air. Mudah-mudahan acara ini, khususnya teman-teman dari komunitas keroncong yang intens, peduli menjaga identitas ke-Indonesiannya," kata Zulkifli, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/4).
Menurut dia, musik keroncong memiliki filosofis yang tinggi, mengandung nilai kesederhanaan, etika dan menjadi senjata perjuangan kemerdekaan. Musik keroncong juga sekaligus menjadi media penghibur baik saat penjajahan maupun pascakemerdekaan.
Selain itu, Zulkifli juga menjelaskan apa yang ada di dalam Empat Pilar yaitu UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika kepada hampir dari seribu penggiat Keroncong. Dia menjabarkan masing-masing dari empat pilar tersebut.
Ia mengutip perkataan Bung Karno, yang menyatakan, merdekanya Indonesia menjadi jembatan emas bagi generasi muda. Namun, di masa sekarang, generasi muda sangat dekat dengan teknologi informasi, dimana tidak ada lagi batas-batas di antara mereka.
Zulkifli mengatakan, kalau tidak kuat wawasan kebangsaannya, dikhawatirkan tidak lagi sebagaimana yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa, untuk mempertahankan kebangsaannya. "Bisa lupa keroncong, lupa budaya Indonesia. Karena yang penting bisa punya teman, melihat rakyatnya maju. Tidak penting apakah NKRI masih utuh atau tidak," ucap dia.
Oleh karena itu, tugas mensosialisasikan Empat Pilar, menudurnya, bukan hanya tugas MPR. Tapi tugas semua, pusat, antar lembaga, kepala daerah maupun lembaga-lembaga negara lainnya.