Saturday, 19 Jumadil Akhir 1446 / 21 December 2024

Saturday, 19 Jumadil Akhir 1446 / 21 December 2024

Ketua MPR: Bangsa Semakin Kehilangan Identitasnya

Senin 20 Jun 2016 01:53 WIB

Red: Ilham

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan

Foto: Republika / Darmawan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, persoalan serius yang dihadapi Indonesia saat ini adalah menjadi bangsa yang mulai kehilangan identitas ke-Indonesiannya.

"Generasi muda bangsa Indonesia saat ini semakin tidak memahami Pancasila sebagai ideologi dan filosofi negara," kata Zulkifli dalam pidatonya pada Sosialisasi Empat Pilar oleh MPR RI di hadapan para guru di Bogor, Jawa Barat, Ahad (19/6).

Menurut Zulkifli, generasi muda jika tidak dibekali wawasan dan pemahaman tentang empat pilar, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhinneka Tunggal Ika secara intensif, akan semakin tidak mengenal identitas ke-Indonesaan. Dampaknya, generasi muda tidak akan kuat menghadapi serbuan nilai-nilai asing yang belum tentu sejalan dengan Pancasila.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mencontohkan, beberapa puluh tahun lalu Pancasila sebagai sesuatu yang sakral. Tapi saat ini biasa saja. Dia melihat beberapa norma yang dulunya sangat tabu saat ini sudah seperti biasa saja, seperti perselingkuhan, anak melawan orang tua, penggunaan narkoba, tawuran antarkelompok, dan sebagainya.

"Guna melihat realitas tersebut, setiap berkunjung ke daerah melakukan sosialisasi empat pilar, saya selalu melakukan survei secara spontan," katanya.

Zulkifli menjelaskan, dalam sosialisasi empat pilar, dia selalu mengajukan pertanyaan soal nilai-nilai dari sila-sila dalam Pancasila untuk mengetahui tanggapan masyarakat. Namun, pengetahuan masyarakat sudah sangat memprihatinkan.

Pertanyaan yang dilontarkan Zulkifli, seperti apakah persatuan Indonesia semakin kuat. "Hanya dua peserta yang mengangkat tangan menyatakan iya," katanya. Pertanyaan kedua, apakah di tengah masyarakat Indonesia masih menerapkan musyawarah untuk mencapai mufakat. "Hanya dua peserta yang mengangkat tangan."

Pertanyaan ketiga, apakah kepentingan negara berada di atas kepentingan pribadi. "Hanya lima peserta yang mengangkat tangannya menjawab," ujarnya. Zulkifli menegaskan, dari survei tersebut menunjukkan bahwa nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sudah luntur. "Bangsa Indonesia sudah semakin kehilangan identitas ke-Indonesiaannya."

Sumber : Antara
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler