REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Oesman Sapta mengingatkan kepada 56 mahasiswa dari Managemen dan Kebijakan Fisipol Unoversitas Gadjah Mada (UGM) akan bahaya intervensi asing. Hal itu disampaikan oleh pejabat yang akrab disapa Oso saat mahasiswa UGM itu mengunjungi Gedung MPR, Rabu (2/9).
Selain mengingatkan para mahasiswa, Oso juga memberikan sosialisasi empat pilar. Dalam kesempatan itu, Oso juga mengatakan kampus merupakan lembaga pendidikan tempat menyalurkan berbagai aspirasi.
Oso menilai bahwa generasi muda banyak yang pemahaman nilai-nilai luhurnya luntur Menurutnya sekarang di masyarakat terjadi banyak konflik, dan selalu bergesekkan yang tak menghasilkan apa-apa. Tidak heran apabila Oso mengingatkan kepada mereka bahwa bangsa Indonesia mendapat ancaman intervensi asing. Diantaranya bahaya narkoba bisa menjadi ancaman serius. Oso yakin bangsa ini memiliki kemampuan untuk bertahan ke masa depan.
"Narkoba berton-ton masuk ke Indonesia. Ini sangat berbahaya dan ancaman serius bagi bangsa Indonesia saat ini," kata Oso, di Komplek Parlemen, Rabu (21/9).
Terkait empat pilar, Oso sangat yakin mahasiswa sudah mengerti, karena mereka adalah intelektual. Namun Oso juga berharap para mahasiswa bisa mensosialisasikan dan mengamalkan empat pilar kepada masyarakat luas. Selain itu dia juga menginginkan agar mahasiswa terus berkreasi. Dirinya tidak suka kalau ada yang melarang mahasiswa dalam beraktivitas.
Sementara, menurut ketua rombongan, Hasmi selama ini mereka telah mengetahui MPR dari belajar di kampus. Dikatakan, MPR adalah lembaga negara pengawal konstitusi, garda terdepan yang selalu mensosialisasikan 4 Pilar. Diungkapkan bahwa dirinya sadar generasi muda sekarang mulai terkikis pemahaman akan dasar negara dan pilar-pilar bangsa. Banyak generasi muda yang dimasuki paham-paham ideologis yang berbahaya yang tak sesuai dengan Pancacila. Untuk itu mereka datang ke MPR agar mendapat sosialisasi 4 Pilar.