REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menilai, aksi damai yang dilakukan umat Islam pada Jumat (2/12) besok, menjadi momentum pembuktian kepada seluruh umat Islam dan masyarakat Indonesia. Bahwa muslim Indonesia adalah muslim yang moderat dan rahmatan Lil alamin.
"Semua saling menghormati dan menghargai dan berada dalam satu ikatan Bhineka Tunggal Ika," ujar Zulkifli, dalam konferensi persnya, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (1/12).
Zulkifli memandang, aksi damai besok adalah murni aksi untuk menuntut keadilan atas kasus penistaan agama. Bukan kebencian terhadap perbedaan suku, ras apalagi agama.
MPR juga mengapresiasi pertemuan silaturahmi antara MUI, panitia aksi dan aparat keamanan, sehingga bersepakat aksi damai dilakukan secara damai, menjaga persatuan dan kesatuan umat.
"Menurut MPR, itulah cara bangsa Indonesia menyelesaikan permasalahan bangsa, yakni dengan cara -cara damai, toleran, musyawarah dan mengedepankan silaturahim," ucapnya.
Ia berharap, semua pihak baik panitia aksi, peserta aksi dan aparat keamanan menjaga komitmen kesepakatan bersama agar aksi damai berlangsung tertib dan damai. Dan selalu waspada terhadap pihak -pihak yang berpotensi mengganggu jalannya aksi damai.
"Buktikan Islam itu damai, sejuk dan tidak menang -menangan. Waspada penunggang gelap, karena sudah sepakat aksi super damai. Jangan sampai mengingkari kesepakatan," kata dia.