REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengatakan saat ini audit Alutsista sudah perlu dilakukan. Hal itu disampaikannnya menanggapi terjadinya insiden saat gladi bersih latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Tanjung Datuk, Natuna, Rabu (17/5). Pada peristiwa itu, sebuah meriam meledak saat gladi bersih dan sejumlah prajurit TNI AD meninggal dan beberapa luka parah.
"Bukan hanya produk lama yang harus diaudit. Produk baru juga harus diaudit untuk mencegah insiden semacam itu terjadi lagi," katanya di Banjarmasin, Jumat, (19/5).
Apalagi sebelumnya sudah ada insiden pesawat helikopter jatuh. Makanya audit alutsista harus segera dilakukan.
Seperti diketahui meriam yang digunakan untuk pelatihan merupakan produk buatan Cina. Saat ditanya perlukah mengganti alutsista buatan Cina tersebut, Mahyudin mengatakan, memang seharusnya kita memakai produk alutsista yang lebih terjamin kualitasnya. "Masak belum perang malah sudah meledak duluan," katanya.
Kalau mau memakai alutsista buatan Amerika Serikat, terang Mahyudin, kadang AS suka arogan. Salah sedikit, AS langsung melakukan embargo pelanggaran HAM akibatnya alutsistanya tak bisa dipakai.