Sunday, 15 Jumadil Awwal 1446 / 17 November 2024

Sunday, 15 Jumadil Awwal 1446 / 17 November 2024

Ketua MPR Ajak Kowani Jadi Rakyat yang Berdaulat

Sabtu 03 Jun 2017 22:49 WIB

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Hazliansyah

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, menghadiri acara Kowani Fair 2017 di Gedung Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (3/6).

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, menghadiri acara Kowani Fair 2017 di Gedung Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (3/6).

Foto: Republika/Gumanti Awaliyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan, ada dua hal penting yang harus disepakati dari Undang-undang Dasar 1945. Yaitu sepakat bahwa sistem tatanan demokrasi adalah pancasila, dan sepakat bahwa negara Indonesia adalah negara hukum.

Saat mensosialisasikan empat pilar kebangsaan dalam rangkaian acara Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Fair 2017, Zulkifli menyampaikan, rakyat yang berdaulat adalah rakyat yang mengeluarkan suara dan hak pilih dalam memilih calon pemimpin dengan penuh kesadaran.

"Ibu-ibu yang milih presiden siapa? bupati siapa? yang milih gubernur dan anggota DPR siapa? Rakyat kan, nah kalau begitu siapa bosnya? Rakyat. Jadi DPR, Presiden, jangan sombong. Betul nggak rakyat berkuasa? Tapi kalau rakyat milih karena dibagikan sembako, kerudung, amplop, rakyat nggak berdaulat lagi," ungkap Zulkifli di Gedung Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (3/6).

Zulkifli mengimbau, untuk menuju Indonesia yang lebih baik, perlu ada perubahan-perubahan mendasar. Salah satunya yaitu dengan memperbaiki cara memilih pemimpin.

Menurut dia, jika rakyat terus menerus tidak cerdas dalam menentukan pemimpin, maka dijamin Indonesia akan semakin hancur. Begitupun, sumber daya alam Indonesia akan habis, dan sumber daya manusianya terus terbelakang dan tidak berkembang.

"Jadi sebelum memilih rakyat harus tahu, siapa dia? Track recordnya gimana? Karakternya bagaimana? Sekolahnya dimana? Berteman sama siapa? Jangan sampai memilih karena kerudung dan uang," kata dia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler