Wednesday, 25 Jumadil Awwal 1446 / 27 November 2024

Wednesday, 25 Jumadil Awwal 1446 / 27 November 2024

Ketua MPR: Atasi Perbedaan dengan Musyawarah, Bukan Amarah

Jumat 09 Jun 2017 05:40 WIB

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dwi Murdaningsih

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima audiensi 35 orang perwakilan pondok pesantren yang tergabung dalam Aliansi Pesantren se-Jawa, Kamis (8/6).

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima audiensi 35 orang perwakilan pondok pesantren yang tergabung dalam Aliansi Pesantren se-Jawa, Kamis (8/6).

Foto: mpr

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima audiensi 35 orang perwakilan pondok pesantren yang tergabung dalam Aliansi Pesantren se-Jawa, Kamis (8/6). Rombongan  Aliansi Pesantren se-Jawa dipimpin Irfan Abubakar Direktur Centre for The Study Religion of Culture (CSRC), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan itu Aliansi Pesantren se Jawa membacakan deklarasi yang isinya antara lain, setia  pada Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Sebagai Ketua MPR, Zulkifli Hasan mengapresiasi komitmen dan deklarasi Aliansi Pesantren se Jawa tersebut. "Komitmen itu penting, tapi lebih penting mari terapkan empat pilar itu dalam kehidupan kita sehari hari," ujar Ketua MPR.

Untuk itu Zulkifli Hasan mengajak membudayakan dialog, silaturrahmi dan bertemu duduk bersama sebagai cara mempertemukan perbedaan.

"Ketemu dan dialog itu impelemntasi sila ke empat Pancasila. Kalau ada perbedaan ya Dialog, musyawarah dan bertemu silaturrahmi sesama saudara sebangsa. Bukan menang menangan," kata dia.

Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa Pancasila bermakna cinta kasih dan kasih sayang. Sayangnya yang terjadi malah sebaliknya, saling menyakiti, mengejak dan  memojokkan.

"Semua agama mengajarkan saling sayang dan menghormati, bukan saling menyakiti dan membeda bedakan kelompok kita atau mereka," kata Zulkifli.

Karena itu Ketua MPR berharap kepada para tamunya agar turut membantu meluruskan nilai-nilai Pancasila yang sempat terbengkok oleh kepentingan dan pemikiran kelompok-kelompok tertentu.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler