REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan menegaskan, potret kualitas pendidikan Indonesia hari ini adalah gambaran Indonesia di masa depan. Dari pendidikan lah jalan bangsa ini untuk mengubah nasib, sekaligus keluar dari lingkaran kemiskinan.
Hal ini disampaikan Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam Sambutan Peresmian SMA Dea Malela Pesantren Modern Internasional di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat Senin (10/7). Pesantren Dea Malela dirintis oleh Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
"Indonesia 50 tahun ke depan ditentukan wajah pendidikan kita hari ini. Mari belajar dari masa lalu dan berikan yang terbaik untuk masa depan," kata Ketua MPR.
Zulkifli Hasan mengingatkan kiprah Ummat Islam hari ini adalah perjuangan pendahulu di masa lalu seperti Ki Bagus Hadikusomo, Kasman Singodimedjo dan Kahar Muzakkir.
"Pendahulu sudah membuka banyak kesempatan bagi kita hari ini. Tentu bentuk perjuangannya berbeda tapi substansinya sama untuk Indonesia lebih baik," ujarnya.
Lebih lanjut Zulkifli Hasan mengungkapkan, tantangan generasi ke depan adalah menguasai sumber daya alam dan mengelolanya sendiri. Tantangan lainnya adalah kemandirian ekonomi. "Biarkan ahli ahli asli negeri sendiri yang mengelola sumber daya kita. Tak ada lagi impor beras, garam dan lainnya. Kedaulatan yang utama," ujar Zulkifli
Tantangan seperti itulah harus dijawab oleh bangsa Indonesia dengan pendidikan. Untuk itu Zulkifli Hasan mengajak semua untuk mendukung langkah Din Syamsuddin dalam mengembangkan pesantren modern international.
"Semoga semakin banyak sosok seperti Pak Din yang mengabdikan dirinya untuk kemajuan Pendidikan Indonesia dengan Pesantren Dea Malela ini," ungkapnya.