REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan era Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengklaim berhasil dalam menjaga kestabilan negara dengan menjaga laju pertumbuhan ekonomi dan membangun banyak infrastruktur di berbagai daerah.
Meski demikian, Presiden Joko Widodo meminta semua pihak tidak cepat berpuas diri. Tantangan ke depan yang akan dihadapi bukan hal yang mudah untuk dilalui.
"Kita masih dihadapkan dengan kemiskinan dan ketidakadilan. Kita masih dihadapkan dengan ketidakpastian ekonomi global, dan kita juga masih dihadapkan dengan gerakan ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme," kata Jokowi dalam pidato pembukaan sidang paripurna MPR-RI, Rabu (16/8).
Namun, dari sekian banyak tantangan itu, tantangan yang paling penting dan seharusnya menjadi prioritas bersama dari semua lembaga negara adalah mendapatkan kepercayaan yang tinggi rakyat. Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh lembaga negara untuk menjadikan rakyat sebagai poros jiwa. Semua pihak bergandengan tangan, bekerjasama, kerja bersama untukmewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebab hanya dengan semangat persatuan untuk mempersatukan Indonesia, maka setiap elemen negara harus mampu menjalankan tugas konstitusional guna menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang mandiri, berdaulat, dan berkepribadian.