REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Zulkifli Hasan meminta pemerintah bertindak hati-hati dalam menghadapi gejolak kenaikan harga beras yang terjadi saat ini. Jangan sampai, tindakan penanggulangan naiknya harga beras memakai mekanisme impor, malah menimbulkan persoalan baru.
"Pemerintah harus berhati-hati kalau mau mengimpor beras, karena sebentar lagi musim panen. Jangan sampai impor yang dilakukan membuat harga gabah dalam negeri anjlok, karena anjloknya harga gabah dalam negeri, akan merugikan petani," kata Ketua MPR, Zulkifli Hasan, Selasa (16/1).
Hal ini ia sampaikan usai hadir dalam prosesi Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI). Di mana Zulkifli Hasan dipercaya menjadi Ketua dewan Pelindung PELTI.
Ketua MPR yang kini akrab disapa Zulhasan ini menambahkan, kalaupun terpaksa harus impor, menurut Zulkifli sebaiknya tidak langsung dibawa ke Indonesia. Tujuannya agar petani yang tengah melaksanakan panen tidak terus terdampak. Apalagi merugikan para petani dalam negeri.
"Sekarang beli dahulu, tetapi tidak langsung dibawa. Simpan dahulu di negeri asal nanti kalau panen dalam negeri sudah selesai, dan tidak mempengaruhi harga gabah dalam negeri bisa dibuka", tutupnya.