REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gelaran Pilkada serentak 2018 diharapkan berjalan kondusif. Pesta demokrasi ini diharapkan tidak menjadi potensi perpecahan di antara masyarakat.
Mewakili Pimpinan MPR RI, Kepala Biro Sekretariat Pimpinan Sekretariat Jenderal MPR RI Muhammad Rizal mengatakan masyarakat harus menjadi pemilih cerdas dengan memilih calon pemimpin yang diyakini bisa membawa kemajuan bagi daerah dan bangsanya. Pemimpin juga harus mampu menampung dan mewujudkan aspirasi masyarakat.
"Jangan dipengaruhi kedaulatan yang dia miliki, dia jual dengan sesuatu. Padahal itu kedaulatan kita. Kalau itu dijual kemana sayang sekali. Masyarakat harus punya pendirian memilih pemimpin yang amanah, yang bisa membawa dan membangun daerah atau negara ini ke depan," tutur Rizal dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar yang digelar DPD Mahasiswa Pancasila (Mapanca) dan KNPI Jawa Barat,di Mujahiddin Muhammadiyah Kota Bandung, Senin (9/4).
Ia juga mengatakan perbedaan pilihan calon pemimpin di antara warga jangan menjadi sumber perpecahan bangsa. Rizal mengatakan dalam pesta demokrasi perbedaan pilihan menjadi hal yang lumrah. Namun harus disikapi dengan cerdas dan bijaksana serta mengedepankan kerukunan.
"Jangan sampai di dalam keluarga, di masyarakat terpecah-pecah karena berbeda partai. Kita harapkan setelah terpilihnya pemimpin kita kembali rukun," ujarnya.
Melalui sosialisasi empat pilar yang dilakukan MPR, ia berharap nilai Pancasila tetap menjadi pegangan teguh. Sehingga persatuan bangsa tetap terjaga dengan nilai Pancasila yang diaplikasikan dalam setiap aspek kehidupan.
"MPR harus mengingatkan kembali supaya memahami kembali, kita cerahkan kembali bahwa Pancasila milik seluruh bangsa karena lahir dari nilai-nilai yang hidup di tengah-tengah masyarakat, nilai agama, budaya, adat. Itu merupakan nilai yang diakumulasi dalam Pancasila," ujarnya.
Rizal mengatakan empat pilar kebangsaan ini harus terus disosialisasikan. Terutama kepada generasi muda yang saat ini berpotensi terpengaruh perkembangan zaman sehingga dikhawatirkan menjadi pribadi yang individualistis dan materialistis.