REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan (Zulhasan) menegaskan bahwa momen Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 didesain untuk semakin merekatkan persatuan bangsa bukan dimaksudkan untuk memecah bangsa. Hal tersebut diungkapkan Zulhasan menjawab kegelisahan masyarakat yang mengkhawatirkan makin tajamnya suasana panas jelang Pilpres.
"Masyarakat harus tenang, kuncinya camkan ini, Pilpres adalah rutinitas demokrasi biasa setiap lima tahun, jadi tidak perlu jadi ajang perang," katanya, kepada para tokoh masyarakat serta ratusan masyarakat seputar Kabupaten Pringsewu, Lampung dalam acara Dialog Kebangsaan dan Sosialisasi Empat Pilar MPR, di Lapangan Kecamatan Pagelaran, Pringsewu, Lampung, Kamis (29/11) lalu.
Pilpres 2019, lanjut Zulhasan, mengandung tujuan bersama yakni memilih Pemimpin Nasional untuk mengemban amanah kedaulatan rakyat membawa bangsa Indonesia menuju kesejahteraan bersama. Siapapun sosok pemimpin itu, menurut Zulhasan adalah putera terbaik Indonesia yang harus didukung semua.
"Pada saat memilih boleh berbeda-beda karena itulah demokrasi, tapi setelah terpilih mesti didukung semua, ingat pilihan boleh beda tapi Merah Putih kita sama. Itulah yang mesti dipahami dan dilakukan semua anak bangsa," ujarnya seperti dalam siaran pers.
Dalam kesempatan itu, Zulhasan berpesan agar masyarakat Pringsewu dan masyarakat di berbagai daerah lainnya masing-masing menjadi pelopor berada di garda terdepan dalam merealisasikan Pemilu yang aman dan damai di tahun 2019. Ia berharap masyarakat bisa berperilaku Pancasila yakni perilaku yang mempersatukan bukannya memecah belah.
"Implementasikan perilaku Pancasila ini di keluarga, di lingkungan rumah, di tempat kerja dimana saja. Jika perilaku Pancasila sudah membudaya dan menjadi kebiasaan maka kekhawatiran seputar Pilpres tidak perlu ada," tandasnya.