REPUBLIKA.CO.ID, Seorang kakek terlihat merenung di pojok ruangan. Alif Wiranto, kakek itu merupakan salah satu penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4, Jakarta.
Alif mengaku harus menghabiskan puasa di panti jompo lantaran memang sudah hidup terpisah dengan anak-anaknya. Saat ini, mereka berada di Bekasi, Cengkareng, dan Tangerang. Hanya ada satu yang masih tinggal di Yogyakarta.
"Jadi waktu itu belum bekerja. Cuma saya kalau ikut anak, saya gak betah karena cucu banyak sekali" ungkap Alif saat bercerita kepada RoL, Rabu (10/7).
Menurut Alif, di Panti baik-baik saja. Mulai dari kesehatan hingga makanan terperhatikan. "Ada klinik kalau sakit. Ada keluhan bisa kita sampaikan" ujar Alif. Dia pun bersyukur bisa menjalankan ibadah puasa dengan anggota panti lain meski tak bersama anak-anaknya.
Ia mengaku merasa senang berada di panti. Ia tidak mau pulang ke Yogyakarta ataupun tinggal di rumah anak. Saat lebaran nanti ia berkeinginan untuk ijin pulang ke rumah anaknya. Alif ingin berkumpul dengan anak dan cucu-cucunya.
"Syukur Alhamdulillah saya dapat berada di sini. Jika bukan di sini, saya aka tinggal dimana. Di sini saya ada kegiatan senam, pengajian, dan bernyanyi" ungkap Alif.
Alif bercerita asal mula mengapa dia bisa ada di panti ini. Alif tertangkap oleh Satpol PP di daerah Kuningan, Jakarta dua bulan lalu.
Sebelum berada di panti, Alif mengaku tinggal di Mess Wisma Mulia, Kuningan Barat, Jakarta. Dahulu, ia pernah bekerja pada Wisma Mulia selama 12 tahun. Lalu ia akan bekerja di tempat itu lagi tetapi pekerjaannya belum bisa dimulai.
Cerita Alif bisa tertangkap Satpol PP, awalnya ia mau pergi ke masjid sekaligus membeli rokok. Lalu, ia lewat Jalan Gatot Subroto. Kebetulan saat itu hujan dan ia meneduh di Terminal YKTI.
Takut sarungnya kebasahan maka ia menyimpannya di kantong plastik dan ia hanya memakai celana pendek. Pada saat meneduh dan menunggu hujan reda, ada mobil patroli Satpol PP datang.
Petugas pun menghampiri Alif. "Lagi ngapain?" Tanya Satpol PP ke Alif. Alif menjawab "Lagi neduh pak". Satpol PP menanyakan kartu-kartu identitas yang dimiliki Alif. Alif pun menunjukan KTP dan surat domisili dari Rt Kuningan Barat.
Tetapi saya tetap dibawa oleh Satpol PP. "Yaudah, nanti diselesaikan di kantor saja" tegas Satpol PP. Akhirnya Alif dibawa ke Panti Sosial yang di Cengkareng. Lalu, 2 minggu kemudian Alif dipindahkan ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4.
Dalam Ramadhan tahun ini, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 menyiapkan kegiatan-kegiatan untuk peningkatan Rohani Islam.
Untuk makanan, pihak panti menyediakan makanan yang telah disusun oleh ahli gizi. Menu-menunya kami menyediakan kolak, puding, dan menu-menu makanan layaknya yang ada di rumah. Untuk lebaran pun, pihak panti menyiapkan pakaian baru, mukena baru, ketupat, kue kering, opor.
"Intinya kami memanjakan kakek-nenek kami serasa mereka tinggal di rumah sendiri. Kami petugas di sini berfungsi ganda yaitu sebagai keluarga dan juga pendamping" ujar Farah Darojati, Ka. Sie Perawatan Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4.