REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih Juventus, Antonio Conte, sukses membawa timnya kembali menjadi 'Raja Italia' dengan memenangkan gelar Serie A Italia dalam dua musim berturut-turut.
Namun, Conte menilai Juventus belum menjadi 'Raja Eropa' karena masih sulit mengejar menyamai kualitas juara Eropa Bayern Muenchen dan Barcelona.
Dia memang tidak mengharapkan Juventus menutup kesenjangan kualitas dengan tim seperti Barcelona dan Bayern Muenchen. Ia hanya memperingatkan ada kesenjangan yang besar antara sepak bola Italia dan klub terbesar di Eropa.
"Dalam dua tahun terakhir, Juventus memang telah berhasil kembali ke apa yang mereka wakili, yaitu sebagai tim pemenang,'' katanya. ''Tapi, Bayern dan Barcelona tim lebih kuat sehingga sulit untuk melihat kesenjangan berkurang.''
Pada Liga Champions musim lalu, langkah Juventus terhenti di babak perempat final. Mereka kalah dari Bayern Muenchen dengan agregat 0-4.
Conte menyebutkan Juventus hanya bisa memperkecil kesenjangan dengan bekerja keras di lapangan. Karena, mereka tidak mungki mengejarnya lewat pembelian pemain dengan nilai transfer mahal.
"Tidak ada cara memperpendek kesenjangan melalui pemain. Kami akan mendatangkan tiga pemain seharga 20 juta euro. Sementara, klub lainnya membeli satu pemain senilai 30 juta euro," katanya.
Conte telah memenangkan dua gelar Serie A Italia berturut-turut dalam dua musim. Jika musim ini kembali juara, Juventus bersama Conte akan mencetak sejarah 'hattrick scudetto'.
"kami sangat sulit memperoleh kembali gelar dan melakukannya untuk tahun ketiga merupakan pencapaian bersejarah. Sebuah prestasi Juventus antara tahun 1930 dan 1935," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika