REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Bentrokan di Kairo, Mesir, selama satu malam telah menewaskan sembilan orang. Bentrokan terjadi antara pendukung dan penentang presiden terguling, Muhammad Mursi.
Dalam laporan BBC, sebagian besar korban terbunuh adalah pendukung Mursi di dekat Universitas Kairo. Pendukung Mursi mengklaim mereka ditembak oleh penembak jitu dari atap selama bentrokan di Kairo, Senin (22/7) malam. Mereka menduga pria bersenjata dilindungi pasukan keamanan. Sementara itu, satu pendemo tewas di Tahrir Square, dua lainnya tewas di luar ibukota.
Senin kemarin, sedikitnya satu orang tewas dan puluhan orang terluka selama bentrokan di pusat Kairo. Baru-baru ini, keluarga Mursi menuduh militer menculik Mursi. Dia ditahan di lokasi tertutup tanpa pengadilan sejak pemimpin militer menggulingkannya pada 3 Juli.
Gerakan Ikhwanul Muslimin menolak untuk mengakui pemerintahan yang didukung militer. Mereka juga melanjutkan demonstrasi setiap hari.
Pendukung Mursi yang sebagian besar dari Ikhwanul Muslimin melakukan demonstrasi di seluruh Mesir. Kekerasan telah menewaskan sedikitnya 100 orang sejak Mursi digulingkan.