REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Permintaan masyarakat terhadap uang pecahan baru menjelang Lebaran 1434 H di Kabupaten Wonogiri terbilang tinggi. Hanya dalam tempo 15 hari, sudah Rp 1,5 miliar uang baru ludes dari pihak bank dan berpindah tangan ke masyarakat.
''Kami membuka pelayanan penukaran uang pecah baru sejak hari pertama puasa. Jadi sudah berjalan setengah bulan. Dari Rp 900 juta uang pecah baru sudah habis. Dan, baru kemarin datang lagi Rp 425 juta dari Bank Indonesia,'' tuturPimpinan Cabang BRI Wonogiri, Mizwarudin Nasution melalui Asisten Manajer Operasional Layanan (AMOL) Sukarno, Kamis (25/7).
Dijumpai di ruang kerjanya, Sukarno menyebut, BRI Cabang Wonogiri memang hanya memperoleh kuota uang pecahan baru dari BI Solo Rp 1,4 miliar. Jumlah ini pun harus dibagi untuk seluruh kantor cabang pembantu dan kas yang ada. Rinciannya, 30 kantor unit, 1 kantor cabang pembantu, 1 kantor kas, dan 13 teras BRI. Sebagai pembanding, tahun lalu pihaknya memperoleh jatah dari BI sebesar Rp 4 miliar.
''Sebagian besar yang menukarkan, adalah bendahara instansi atau nasabah yang menarik dana dan minta uang baru. Kalau yang datang langsung hanya untuk menukarkan, masih jarang. Sementara ini, pecahan yang paling banyak diminati Rp 10 ribuan, kalau Rp 2 ribuan sangat minim peminat''.
Pimpinan Cabang Bank Mandiri Cabang Wonogiri, Pangestu Budi Ariyani, menuturkan, tercatat Rp 600 juta uang pecahan baru telah habis tertukarkan. Saat ini pihaknya tengah mengajukan permintaan terlebih dahulu ke Bank Mandiri Solo sebelum diteruskan ke BI. Namun belum diketahui berapa permintaannya.
''Masih dibahas lagi. Dibanding tahun kemarin, memang ada pengurangan dari BI. Yang jelas, kami tetap melayani nasabah dan umum. Jika nanti uang yang dikehendaki ternyata sudah habis, akan kami tawarkan ke pecahan yang lain,'' tutur Ani, sapaan akrabnya.