REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senin (29/7) ini adalah hari ke-20 Ramadhan. Lebaran masih terhitung sepuluh hari lagi, akan tetapi, beberapa pemudik sudah mulai berdatangan ke Terminal Kampung Rambutan, Jakarta.
Salah satunya adalah Rosadi, yang hendak menuju Magenang, Jawa tengah. Ia menjelaskan. kerjanya sudah mulai libur. Oleh karena itu, ia memilih untuk langsung mudik ke kampung halaman.
"Harga tiketnya Rp 75.000 kalo kena tuslah bisa sampe Rp 100.000. Harga tiketnya masih murah dan kerjaan saya udah libur. Jadi saya pilih mudik hari ini saja" ungkap Rosadi saat diwawancarai RoL, Senin (29/7).
Pemudik lainnya, Krista akan mudik ke Pemalang, Jawa Tengah. Asisten dokter ini berangkat bersama kakaknya. Alasan Krista mudik hari ini adalah agar tidak kena macet. "Biar gak kena macet aja makanya mudik hari ini" ungkapnya.
Tetapi cerita buruk masih dirasakan oleh para penyedia jasa angkutan bus. Lia, penjaga loket tujuan Palembang mengatakan, untuk keberangkatan hari ini tiket hanya terjual 5 lembar.
Harga tiket Pahala Kencana tujuan Palembang adalah Rp 230.000. Jika sudah H-7 harga itu akan naik hingga Rp 400.000. "H-7 aja belum ada yang pesan, sepi. Biasanya penumpang membandingkan harga. Mereka lebih memilih harga murah dibandingkan kualitasnya" ungkap Lia kepada RoL.
Lia juga menjelaskan, adanya angkutan mudik gratis juga menjadi penyebab sepinya pembeli tiket. Pemudik lebih memilih angkutan mudik gratis dari pemerintah.
Hal ini juga dirasakan oleh PO Handoyo. Untuk keberangkatan hari ini, tiket yang terjual hanya 2 lembar. Harga tiket bus tujuan Jogja dan Solo ini adalah Rp.195.000. Pihak PO Handoyo belum bisa memprediksi harga tiket untuk H-7 hingga H+7.