REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Pihak pengelola tol Jembatan Suramadu memperkirakan, kendaraan bermotor yang akan melintas di jembatan terpanjang di Asia Tenggara itu pada arus mudik Lebaran Idul Fitri 1434 Hijriah akan meningkat sekitar 10 persen dibanding tahun lalu.
Menurut Kepala Gerbang Tol Jembatan Suramadu Suharyono, Selasa, peningkatan itu berdasarkan pengalaman pada musim mudik Lebaran tahun sebelumnya. "Menurut perkiraan kami, kendaraan yang akan melintas di Jembatan Suramadu pada musim mudik Lebaran kali ini sekitar 95.000 unit kendaraan bermotor," tutur Suharyono, Selasa (30/7).
Menurut dia, pada mudik Lebaran tahun lalu, jumlah kendaraan yang melintas di Jembatan Suramadu dari arah Surabaya menuju Madura sekitar 80.000 unit lebih kendaraan dengan jumlah kendaraan roda dua sekitar 70 persen, sedangkan 30 persen sisanya merupakan kendaraan roda empat.
Suharyono menuturkan, biasanya puncak arus mudik pada "H-1" Lebaran, sedangkan puncak arus balik pada Lebaran kali ini diperkirakan pada "H+10", setelah perayaan Lebaran Ketupat (sepekan pasca-Lebaran). "Soalnya kebiasaan warga Madura seperti tahun-tahun sebelumnya, kan baru balik setelah merayakan Lebaran Ketupat," ucapnya.
Sementara, untuk memperlancar arus mudik dan balik Lebaran, pihak pengelola tol Jembatan Suramadu berencana menambah loket pembelian tiket untuk kendaraan roda dua, dan memberlakukan sistem penjualan tiket 'jemput bola'.
"Langkah ini kami lakukan, agar antrean kendaraan bermotor di lokasi pembelian tiket tidak terlalu lama," ujar Suharyono. Menurut dia, rencana penambahan loket pembelian tiket untuk kendaraan roda dua antara dua hingga tiga loket, bergantung pada situasi dan kondisi.