REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Agung At-Tin, Jakarta, mulai disesaki manusia. Para jamaah sedang melaksanakan kegiatan iktikaf di sepuluh hari Ramadhan yang tersisa.
Keluarga pasangan S. Wiyanto menjadi salah satu jamaah iktikaf yang terlihat di selasar At Tin. Keluarga asal Pondok Gede ini membawa 2 anak beserta Ibunya. Keluarga ini juga menggandeng 4 kepala keluarga lainnya untuk mengikuti iktikaf bersama di Masjid Agung At-Tin.
Tahun 2013 ini adalah ke-6 kalinya Wiyanto membawa keluarga untuk iktikaf di masjid milik keluarga cendana ini. Arosyid (8 tahun) dan Akbar (10 tahun) adalah anak Wiyanto yang sedang menjadi penghapal Alquran.
Wiyanto menuturkan, anaknya bukan lulusan pesantren. "Jadi menghafalnya tiap iktikaf satu juz. Akbar sudah 3 juz dan Arosyid sudah 1 Juz karena umurnya masih 8 dan 10 tahun" ungkap Wiyanto kepada RoL, Rabu (31/7).
Wiyanto merasa selama menjadi jamaah iktikaf, keamanan di At-Tin cukup baik. Menurutnya, jika memang ada berita kehilangan maka itu hanya keteledoran sesorang. "Kalau ikhlas dan niat bersih dari rumah, Insya Allah kita aman" ungkapnya.
Berbeda dengan pasangan keluarga Gunawan dan Eli yang berasal dari Cikarang Barat-Bekasi. Keluarga yang membawa 4 anak dan 4 keponakannya ini pernah mengalami kecurian telepon selular. Kecurian tersebut terjadi 2010 pada salah satu anaknya.
"Kita gak lapor ke siapa-siapa, terima aja. Kita jadikan sebuah pembelajaran, harus lebih hati-hati di tempat yang baru. Sekarang kalau kita mau shalat, barang-barang berharga kita bawa" ungkap Eli.
Sekarang, Gunawan merasa At-Tin sudah cukup aman. Pihak keamanan akan membangunkan secara paksa jika ada yang tidur.
Eli menuturkan, petugas kebersihan di At-Tin sekarang semakin ramah. Tahun 2011, jika mereka mau membersihkan area mesjid maka mereka akan membangunkan secara paksa. Tetapi sekarang tidak seperti itu, orang-orang yang sedang tidur dibiarkan.
"Tahun 2011, kamar mandi pernah ada yang mampet, tetapi sekarang udah enggak. Sekarang juga, sampah-sampah udah jarang tergeletak. Petugas kebersihannya kelihatan kerja 24 jam" ungkap Gunawann.
Tidak hanya ada keluarga-keluarga, RoL memantau banyak anak-anak yang berseragam sekolah mengikuti iktikaf di At-Tin. Pertama ada SMP IT Nurul Fajri. "Kita bawa 188 siswa karena I'Tikaf sudah menjadi bagian pembelajaran di sekolah kita" ungkap Salahudin, Kepala SMP IT Nurul Fajri.
Kedua, Sekolah Alam Depok yang membawa 120 anak adan 15 guru sebagai pembimbingnya. "Ini adalah pertama kalinya, kita iktikaf di At-Tin, sebelumnya kita di Masjid Kubah Emas, Depok" ungkap Gedwina Nur Azizah, Kepala Cluster Atas Sekolah Alam Depok.