Mudik Gratis Diklaim Kurangi Kemacetan

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: A.Syalaby Ichsan

Kamis 01 Aug 2013 13:03 WIB

 Warga mengikuti mudik gratis di Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (1/8).  (Republika/Aditya Pradana Putra) Warga mengikuti mudik gratis di Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (1/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 30 juta masyarakat Indonesia diprediksi melakukan ritual pulang kampung pada Lebaran kali ini. Sebagian besar yang mudik menggunakan sepeda motor dan terkonsentrasi di Pulau Jawa.

 Untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan seperti musim lalu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar mudik gratis. Program itu dianggap bisa mengurangi kemacetan dan tingkat kecelakaan di jalan.

 Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, program mudik gratis dengan naik kapal laut, kereta api, dan bus setidaknya bisa mengurangi kepadatan jalan raya. Ia menjelaskan, disediakannya Kapal Motor (KM) Dobonsolo milik PT Pelni dan KRI Banda Aceh milik TNI AL mampu menampung ribuan pemudik. 

Dua kapal yang bisa mengangkut 5.000 penumpang lebih dan 2.700 sepeda motor itu dinilai sangat efektif menekan angka kecelakaan di jalanan. Apalagi, pihaknya memberikan toleransi pengangkutan penumpang sebesar 30 persen dari muatan membuat daya angkut kapal semakin besar.

 “Dengan catatan, satu sepeda motor bisa tiga penumpang. Kemudian (sepeda motor), dinaikan dengan truk dan bus. Gratis semua. Insya Allah kemacetan berkurang,” katanya di Jakarta, Kamis (1/8).

 Menurut Mangindaan, persoalan jalur darat memang membutuhkan perhatian ekstra. Pasalnya, banyaknya masyarakat memilih menggunakan sepeda motor lantaran biayanya sangat murah dan efektif.

Untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan, pihaknya memantau arus perjalanan pengendara motor lewat Pusat Posko Terpadu di kantor Kemenhub.

Terpopuler