REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemudik diminta mawas diri dalam menggunakan jasa kereta api sebagai transportasi menuju kampung halaman. Himbauan itu untuk menjaga keamanan dan keselamatan.
"Untuk perempuan, agar tidak memakai pakaian yang transparan, mencolok dan terbuka, sehingga mengundang orang lain untuk melakukan kejahatan. Apalagi dia menggunakan perhiasan yang mencolok, karena kejahatan itu datang karena ada kesempatan," kata Kepala Stasiun Gambir Edy Kuswoyo di Jakarta, Kamis (1/8).
Selain itu, Edy mengatakan agar penumpang mewaspadai praktek pembiusan oleh orang yang baru dikenal, hingga penumpang kehilangan barang-barang berharganya.
"Jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal, terlebih ketika mereka memberikan makanan dan minuman itu harus hati-hati. Bisa jadi orang itu berniat mengambil barang-barang pemudik," kata Edy.
Hal yang tidak kalah penting, lanjut Edy, sebaiknya pemudik membawa barang-barang secukupnya, agar tidak terjadi penumpukan di peron maupun gerbong kereta, yang membuat penumpang berdesak-desakan.
"Kalau penumpang tertib dengan membawa satu barang ke dalam gerbong kereta, maka desak-desakan antar penumpang bisa terhindarkan. Jangan membawa barang seperti mau pindahan rumah," ujar Edy.
Dalam hal pembelian tiket, Edy mengatakan bahwa para penumpang perlu merencanakan perjalanan mudik mereka lebih awal sebelum waktu keberangkatan untuk mendapatkan tiket kereta api, mengingat tiket sudah ludes terjual pada H-90 Lebaran.