REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sopir bus angkutan umum antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antarkota antarprovinsi (AKAP) diimbau bergantian mengemudikan kendaraan yang dipakai setiap tiga jam sekali, untuk menekan terjadi kecelakaan akibat kelelahan.
"Idealnya pengemudi bus beristirahat secara teratur setiap tiga jam perjalanan dan dapat bergantian dengan sopir cadangan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, Anton Suwindro, di Palembang, Sabtu (3/8). Menurut dia, Dinas Kesehatan setempat telah secara rutin melakukan pemeriksaan kadar alkohol, amphetamin, tekanan darah dan gula darah para sopir tersebut.
Hasilnya dari 100 orang sopir bus AKDP dan AKAP di Palembang yang telah diperiksa, dipastikan tidak satu pun yang mengonsumsi alkohol atau mengandung narkoba. Sebanyak 58 orang sopir itu dari hasil pemeriksaan tersebut, juga dipastikan tekanan dan kandungan gula darah mereka dalam kondisi normal.
Namun, sebanyak 38 orang pengemudi itu mengalami darah tinggi, dan empat orang kedapatan darah rendah, serta di antara mereka juga terdeteksi mengidap diabetes melitus. Anton menyatakan, bagi para sopir yang menderita tekanan darah tinggi dan darah rendah serta mengidap sakit gula darah tersebut, petugas medis di posko terpadu Terminal Alang Alang Lebar Palembang langsung memberikan obat yang dibutuhkan.
Pihaknya juga menyampaikan imbauan dalam konsultasi dengan para sopir itu, termasuk meminta mereka dapat beristirahat mengemudi setiap tiga jam sekali dalam perjalanan. Istirahat secara teratur tersebut, menurut dia, sangat penting bagi para sopir. "Kelelahan pengemudi menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan lalu-lintas di perjalanan," ujarnya.