REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Tak seperti tahun sebelumnya, penjualan pakaian jelang Idul Fitri di Yordania biasa-biasa saja. Umat Islam lebih memilih mencari makanan tradisional seperti Mamoul, kue berbentuk boneka.
"Penjualan pakaian menurun tahun ini, tahun laly saya bisa mendapatkan 1.000 dinar Yordania selama seminggu terakhir. Kini hanya 200 dinar Yordania yang bisa saya dapatkan," kata Ali Abbadi, salah seorang penjual di Bayader, Amman kepada The Jordan Times, Selasa (6/8).
Abbadi mengungkap ada tren baru yang muncul di masyarakat Yordania. Mereka membeli pakaian bukan untuk dipakai sendiri melainkan disumbangkan kepada para pengungsi asal Suriah. "Pelanggan setia saya malah memutuskan membeli pakaian Lebaran untuk pengungsi Suriah," kata dia.
Saif Ammari, pedagang lainnya, mengaku, selama satu dekade terakhir baru kali ini penjualan tokonya menurun. "Banyak yang memutuskan tidak membeli pakaian baru guna menekan angka pengeluaran selama Ramadhan kemarin," kata dia.
Yang menarik, justru angka penjualan kue Mamoul laris manis. Selama tiga hari terakhir, permintaannya cukup tinggi. "Tahun lalu, kami hanya menjual 400 kilogram mamoul. Kini, bisa jadil lebih," kata Azzam Al-Azzam.
Ossamah Durah, pemilik toko permen dan restoran juga berpendapat sama. "Membeli permen dan kopi menjadi lebih utama sekarang ini," kata dia.