REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Kerukunan Antarumat Beragama Slamet Effendy Yusuf menyarankan agar pemerintah menarik Duta Besar Komjen Pol Nurfaizi Suwandi dari Kairo, Mesir. Penarikan tersebut sebagai bentuk protes terhadap konflik yang sedang terjadi di Mesir.
"Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang Mesir akan lebih memiliki makna apabila Dubes Indonesia di Kairo ditarik, sebagai bentuk protes," ujar Slamet Effendy, Jumat (16/8).
Menurut Slamet, situasi di Mesir saat ini dan beberapa waktu mendatang masih buruk. Karena militer bertindak represif terhadap pihak yang bertentangan. Sehingga Indonesia perlu bertindak lebih tegas dalam mendukung perdamaian dan mendorong kembalinya tatanan demokrasi di Mesir.
Selain menarik duta besar di Kairo pemerintah juga diminta mendesak PBB untuk menekan Jenderal Abdel Fattah al-Sisi untuk mengembalikan kekuasaan kepada pemerintah. "SBY juga perlu mengundang negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mendorong Mesir kembali pada kekuasaan yang demokratis," kata dia.
SBY menyatakan penggunaan kekuatan dan senjata militer dalam menghadapi pengunjuk rasa di Mesir bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan. "Saya tahu situasi yang dihadapi oleh bangsa Mesir saat ini tidak mudah, tetapi selalu ada jalan keluar jika semua pihak mau membangun kompromi dan win-win solution," katanya dalam pidato kenegaraan.
Presiden berharap agar krisis politik yang terjadi di Mesir segera teratasi dan proses rekonsiliasi nasional segera dimulai.