Kamis 29 Aug 2013 10:01 WIB

Stock Split, Saham Telkom Lebih Atraktif

Rep: f/ Red: Nidia Zuraya
PT Telkom Indonesia
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
PT Telkom Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) telah melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split per 28 Agustus 2013. Vice President Public Relations Telkom Arif Prabowo mengungkapkan langkah ini diharapkan dapat menggairahkan perdagangan saham perseroan. "Stock split diharapkan dapat meningkatkan return sehingga saham Telkom menjadi semakin menarik di mata investor," ujar Arif di Jakarta, Rabu (28/8) malam.

Pemecahan nilai saham dilakukan dengan rasio 1:5. Artinya satu saham dengan nilai nominal Rp 250 per lembar akan dipecah menjadi lima saham dengan nilai Rp 50. Meskipun saat ini harga nominal saham Telkom hanya Rp 250 per lembar, harga transaksinya secara rerata berdasarkan perdagangan selama 30 hari terakhir mencapai Rp 11.591.

Stock split diharapkan akan memperbesar jumlah saham yang beredar di pasar. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas saham dan affordability dengan tujuan investor ritel dapat melakukan investasi di Telkom.

Dengan harga yang lebih terjangkau, saham Telkom diharapkan menarik minat investor ritel. Dengan demikian volume perdagangan perusahaan pelat merah ini pun akan menigkat karena sahamnya aktif diperdagangkan.

Rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan Telkom yang dilaksanakan 19 April 2013 telah memberikan persetujan kepada perusahaan untuk pelaksanaan pemecahan saham. Pada hari pertama Telkom menjalankan langkah korporasi stock split, indeks saham perusahaan telekomunikasi ini mengalami kenaikan hingga 6,17 persen dari harga pembukaan di Rp 2.025 per lembar saham menjadi Rp 2.150. Kenaikan sebesar 6,1 persen ini jauh di atas kenaikan indeks sektor infrastruktur pada penutupan perdagangan Rabu (28/8) kemarin.

Perseroan menjadwalkan pelaksanaan stock split pada 27 Agustus 2013, dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi. Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi berlangsung pada 28 Agustus 2013.

Tanggal terakhir penyelesaian transaksi saham denga nnilai nominal lama di pasar reguler dan negosiasi adalah 30 Agustus 2013. Pada saat yang sama dilakukan penentuan daftar pemegang saham dan rekening efek yang berhak atas saham hasil stock split.

Umroh plus wisata ke mana nih, yang masuk travel list Sobat Republika di Tahun 2024?

  • Turki
  • Al-Aqsa
  • Dubai
  • Mesir
  • Maroko
  • Andalusia
  • Yordania
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement