REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS--Sebuah studi yang dipublikasikan harian Al Watan pada Selasa (3/8) menyebutkan jika perang di Suriah berhenti maka biaya yang diperlukan untuk memulihkan kondisi negara tersebut sekitar 73 miliar dolar. Itu dengan syarat proses pemulihan dimulai saat ini.
Mengutip ahli properti Suriah Ammar Yussef, dalam laporan itu, pertempuran dan sabotase infrastruktur selama konflik sebagian atau seluruhnya menghancurkan 1,5 juta tempat tinggal.
Koran, yang dekat dengan Presiden Bashar al-Assad, menambahkan bahwa rekonstruksi jika dimulai sekarang akan membutuhkan 10.000 bangunan, 15.000 truk, 10.000 pencampur semen dan sekitar enam juta pekerja. Yussef menyimpulkan pekerjaan itu akan menghabiskan dana sekitar 73 miliar dolar.
Berdasarkan data Obesevator Suriah untuk Hak Asasi Manusia, lebih dari 110.000 orang tewas sejak konflik Suriah muncul pada Maret 2011, termasuk lebih dari 40.100 warga sipil.
Percikan kekerasan kronis, ratusan tewas dalam dugaan serangan gas pada 21 Agustus. Insiden itu mengejutkan dunia dan membuat negara Barat dan Arab menunjuk hidung ke rezim Bashar.
Klaim itu disangkal Damaskus. Amerika Serikat dan Prancis mempertimbangkan melakukan aksi militer di Suriah setelah terjadi dugaan serangan gas.