Sabtu 07 Sep 2013 05:44 WIB

Dipicu Suriah, Harga Minyak Terus Melonjak

Harga Minyak Naik (Ilustrasi)
Foto: Mentalfluss Blogspot
Harga Minyak Naik (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak mentah melonjak lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), di tengah ketegangan AS-Rusia atas kemungkinan serangan militer terhadap Suriah, mendorong kontrak AS ke tertinggi 28-bulan.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober di New York Mercantile Exchange melonjak 2,16 dolar AS, menjadi ditutup pada 110,53 dolar AS per barel, tingkat tertinggi sejak Mei 2011. Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober naik 86 sen menjadi menetap pada 116,12 dolar AS per barel.

Presiden AS Barack Obama dan mitranya dari Rusia Vladimir Putin pada Jumat tetap berselisih paham atas rencana AS untuk aksi militer dalam menanggapi dugaan serangan senjata kimia Suriah terhadap warga sipilnya sendiri pada 21 Agustus.

Pada pertemuan Kelompok 20 (G20) ekonomi-ekonomi utama di St. Petersburg, Rusia, Putin mengatakan, setelah pembicaraan tak terjadwal dengan Obama: "Masing-masing dari kita bertahan dengan pendapat kita sendiri."

Perpecahan di antara para pemimpin dari 20 negara maju dan berkembang utama atas masalah itu tampak dalam sebuah pernyataan oleh 11 negara anggota yang menyerukan untuk "respon internasional yang kuat" terhadap serangan kimia, tanpa menentukan aksi militer. "Rasa permusuhan antara Putin dan Obama membawa kembali kekhawatiran sebuah eskalasi (dalam situasi) tentang Suriah," kata James Williams dari WTRG Economics.

Meski Suriah bukanlah produsen minyak yang signifikan, pasar khawatir bahwa serangan militer bisa memiliki konsekuensi negatif yang tidak diinginkan di kawasan kaya minyak Timur Tengah. "Minyak mentah Brent tetap di atas 115 dolar AS per barel ... didukung oleh kekhawatiran bahwa serangan militer AS di Suriah bisa memperluas kerusuhan di Timur Tengah dan mengganggu pasokan energi," kata pialang Marex Spectron dalam sebuah catatan kepada klien.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement