REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia bisa mengubah posisinya terhadap Suriah jika rezim Presiden Bashar al-Assad curang.
"Saya berbicara secara teori dan hipotesis, tapi jika kami yakin Assad curang, kami bisa mengubah posisi kami," ujar Kepala Staf Kremlin, Sergei Ivanov dilansir Al-Arabiya.
Dia berbicara dalam konferensi di Stockholm yang diselenggarakan Institut Internasional untuk Studi Strategis. Ivanov tidak menjelaskan pernyataannya tapi menegaskan Rusia menolak intervensi militer ke Suriah.
Pada Sabtu kemarin, Suriah melengkapi data tentang senjata kimia yang harus diserahkan sesuai dengan kesepakatan Rusia-AS untuk pelucutan senjata negara tersebut.
Pengawas senjata kimia, OPCW mengkonfirmasi telah menerima data dari pemerintah Suriah terkait program nuklirnya.
Rencana Rusia-AS untuk melucuti persediaan senjata kimia AS menunda aksi militer yang digagas pemerintahan AS untuk merespon serangan senjata kimia di Damaskus pada 21 Agustus lalu.
Dalam rencana itu, rezim Assad ditenggat hingga Sabtu kemarin untuk memberi data rincian senjata kimia.